Sabtu, 18 Desember 2010

Kata Bijak dan Motivasi Inspirasional tentang Keharmonisan


" Dibutuhkan dua orang untuk memiliki sebuah perkawinan, namun hanya dibutuhkan satu orang saja untuk merubahnya. Pada akhirnya kita merasa putus asa dalam sebuah hubungan perkawinan karena kita tidak bisa mengendalikan pasangan. Sesungguhnya yang kita butuhkan adalah belajar untuk mengendalikan diri kita sendiri." ~ Melvyn Kinder and Connell Cowan ~







Gambar : Vaudeville Tarot







Untuk bisa harmonis dalam hubungan cinta kasih baik itu dalam pernikahan maupun sekedar berpacaran maka diperlukan kerja sama dan keseimbangan diantara kedua belah pihak. Kedua belah pihak harus bisa saling memberi dan menerima dalam bentuk apapun secara berimbang.

Banyak diantara kita apabila hubungan cinta kasih yang ada ternyata tidak bisa berjalan secara harmonis sesuai dengan yang diharapkan maka reaksi yang muncul adalah merasa diri menjadi korban dan mencari-cari alasan untuk menyalahkan pasangan. Padahal apabila kita renungkan secara lebih mendalam, masalah yang muncul sedikit banyak kita pun punya andil di dalamnya. Kita berada di dalam suatu kondisi tertentu dalam cinta kasih bila dirunut dari awal sebenarnya adalah hasil dari pilihan kita sendiri.

Oleh sebab itu, daripada kita sibuk menyalahkan pasangan maka akan jauh lebih baik jika kita mulai melakukan intropeksi diri dan mulai melakukan perubahan dalam menyikapi cinta kasih dimulai dari diri sendiri. Dengan demikian, perubahan yang diharapkan akan lebih mudah tercipta.

Kata Bijak dan Motivasi Inspirasional tentang Rasa Syukur

" Ada dua hal dalam hidup untuk diraih yakni : pertama, mendapatkan apa yang Anda inginkan; dan kedua, setelah itu, menikmatinya. Namun hanya manusia yang paling bijaksanalah ... yang bisa meraih hal yang kedua." ~ Logan Pearsall Smith ~







Gambar : Waking The Wild Spirit Tarot





Apa yang kita inginkan bila suatu saat bisa diwujudkan maka belum tentu hal tersebut bisa menjadi jaminan untuk hidup bahagia. Banyak contoh dalam hidup ini dimana orang yang sukses secara materi, jabatan maupun hal-hal lain ternyata mereka masih juga tidak berbahagia. Mengapa bisa demikian?

Semua berpangkal pada rasa syukur. Kenikmatan dan kebahagiaan bisa muncul dari sikap syukur atas apa yang telah diperoleh. Rasa gelisah, stress dan ketidakpuasan pun hanya bisa dihilangkan dengan rasa syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada Tuhan kepada kita. Namun untuk bisa bersyukur maka diperlukan sifat bijaksana dan tidak berlebihan dalam segala hal. Besar kecil hasil yang didapat maka akan tetap terasa nikmat.

Kebanyakan dari kita masih gelisah dan tidak bisa menikmati hasil usaha karena hati dan pikiran kita terikat oleh ambisi untuk bisa lebih dan lebih sehingga tak ada kata cukup. Alhasil, berapapun hasil yang kita peroleh akan sulit dinikmati.

Kata Bijak dan Motivasi Inspirasional tentang Memberi Contoh Nyata

 " Anak-anak seperti semen yang basah. Apapun yang jatuh di atasnya maka akan meninggalkan bekas. " ~ Haim Ginott ~







Gambar : Sharman Casseli Tarot





Anak-anak adalah makluk yang polos, praktis dan sederhana. Mereka pun adalah makluk penjiplak yang paling ahli. Pikiran mereka yang masih sederhana mendorong mereka untuk mempelajari hal-hal baru dari apa yang mereka bisa dengar, raba, lihat dan rasakan.

Ada sebuah cerita nyata dan saya yakin anda sendiri pernah menyaksikan sendiri. Ada sepasang ibu dan bapak yang seringkali dibuat kesal oleh anaknya karena anak itu lebih suka menonton TV daripada belajar dan membaca buku. Seringkali untuk membuat anak itu ada kesadaran belajar, orang tuanya harus melontarkan kata-kata keras . Orang tuanya sering kali dibuat heran atas dasar apa anaknya ini begitu sulit diatur padahal semua itu adalah demi masa depan anak itu sendiri.

Orang tua ini tidak sadar bahwasanya apa yang selama ini dilakukan anaknya adalah cerminan dari apa yang telah dilakukan oleh ibu bapaknya sendiri. Bagaimana mungkin si anak akan berubah menjadi suka belajar apalagi suka membaca buku apabila si ibu sendiri setiap hari lebih suka nonton sinetron dan melihat gosip di TV daripada membaca buku? Sedangkan bapaknya sendiri lebih suka main keluar di saat senggang daripada menunjukan prilaku budaya baca dan belajar?

Maka dari itu, apabila saat ini anda sedang dibuat jengkel oleh prilaku adik atau anak sendiri atau orang-orang yang berada di bawah kita maka bisa jadi semua itu penyebabnya adalah prilaku diri kita sendiri sebagai tokoh panutan mereka ternyata gagal berbuat seperti yang kita ingin terapkan pada mereka.

Kata Bijak dan Motivasi Inspirasional tentang Arti Professionalisme

Setiap artis dulunya mereka pertama kali adalah seorang amatiran. " ~ Ralph Waldo Emerson ~







Gambar : Vertigo Tarot



Kata bijak di atas intinya menyatakan bahwasanya untuk menjadi professional dalam suatu bidang maka tidak ada jalan pintas untuk meraih semua itu. Untuk bisa menjadi ahli dan professional maka dibutuhkan suatu proses yang membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Keahlian terbentuk karena pengalaman dan jam terbang.

Jika kita perhatikan di dunia infotainmen, banyak sekali contoh artis-artis yang mengambil jalan pintas agar terkenal dengan cara menebarkan gosip dan skandal yang tentunya lebih banyak sifat negatifnya daripada positifnya. Untuk membuat mereka menjadi terkenal pada waktu singkat maka mereka membuat intrik agar menjadi buah bibir masyarakat.

Memang sebagian besar berhasil menarik perhatian masyarakat dan membuat nama yang bersangkutan melambung tinggi namun sayangnya semua itu hanya bisa membuat mereka terkenal sekejap saja. Itu pun dengan penilaian negatif melekat erat dalam kehidupan sang artis.

Bagaimana pun juga, keahlian dan kualitas dasar sang artis lah yang nantinya akan menentukan dia bisa tetap bertahan di puncak atau tidak. Dunia artis sebagaimana dunia bisnis yang lainnya, persaingan sangat ketat dan seringkali kejam. Hanya dengan mental, karakter, keahlian dan kualitas yang prima saja maka posisi artis akan tetap stabil dalam jangka panjang.

Demikian pula dalam dunia kerja maupun bisnis : kualitas, keahlian dan pengalaman orang yang bersangkutanlah yang akhirnya akan jadi faktor penentu. Kualitas, keahlian dan pengalaman tidak bisa bersifat instan. Segala sesuatunya perlu proses pembentukan. Ujian hidup dan seleksi alam nanti yang akan menentukan hasil akhirnya.









 

1 komentar: